Aku Menghantuimu Seharian
Van Says:
4 April
Hari senin tepatnya, Wita kembali ke Purwokerto. Aku menunggu malam ini saat dia mengatakan apa yang dia temukan untuk keputusan yang sesungguhnya. Dia tiba dikos jam 12 siang. Sebelumnya dia sms aku, memberitahu kalo dia uda nyampe kos. Aku langsung pergi ke mini market membeli sofdrink kesukaannya dan es krim. Langsung saja aku menuju kos-nya. Dia tampak lelah, setelah duduk, yang aku tanyakan adalah.
"Bagaimana keadaan mama, papa, dimas juga gilang?"
dia bilang baik-baik ajah, ya syukurlah.
Aku merasa aneh ga aneh, dia bicara denganku tapi ga menatap mukaku, inilah tanda-tanda orang uda gada perasaaan. Aku menyuapinya makan eskrim, walaupun kadang dia ogah2an.
Aku mengetahui suatu hal kalo dia mau ke kampus sore ini jam 3 untuk menemui dosennya mengambil laporan praktik kerja, langsung aja aku tawarin aku anterin ke kampus, seperti biasa "gausa". aku bilang gapapa nanti sms ajah. dia tetep pada pendiriannya kekampus sendirian. Yauda deh, aku pikir dengan dia bilang kaya gitu aku gak kehilangan akal.
Tak perlu tahu dari mana, aku tahu dia berangkat jm 2.50. dia bilang takut nanti aku kekosnya. Ok, jm 2.30 saat aku bner2 ngantuk aku langsung bangun setelah tahu dia uda siap2. aku pikir jangan sampe aku telat dan dia berangkat lebih dulu. aku jalan kaki menunggunya didepan gang sebelah kosnya. Aku bersembunyi, pas banget dia ga ngeliat aku, dia lagi telpon tmennya. aku ikutin dari belakang, trs aku berjalan mendahuluinya. WOW......Dia kaget melihatku jalan didepannya, teriak lagi sambil ketawa-ketawa kayanya SHOCk bgt. YES Aku berhasil.
Dia bilang "HEy,,, mau ngapain?"
Aku bilang "Siapa yah?apa kita kenal?"
Dia malah nanya "Mau ngapain ngikutin aku?"
Aku jawab "Siapa yang ngikutin? aku mau ke perpustakaan ko, cari buku!"
Padahal aku cari-cari alasan,hehe..aku berhasil menemaninya sampe kampus, pulang lagi juga dengan dia. Setelah pulang, aku tanya apa yang salah dari tugas akhirnya, katanya lampirannya gak ada keterangannya. aku liat2 laporannya trus aku bilang aku aja yang ngerjainnya. dia bilang gausa, biar nanti dia ke rental komputer aja. aku liat2 lagi isi laporannya trus aku ambil lampirannya. aku langsung pergi, aku bilang "Biar aku yang ngerjain". dia bilang gausa, nanti dia marah. Terpaksa lah, aku gak menghiraukan kata2nya, aku langsung pergi ke kosan. Betapa kagetnya ternyata dia ngikutin aku buat ngambil kertas-kertas itu lagi. Pas bgt aku uda dikamar, dia langsung masuk kamarku. Dia langsung ambil kertas-kertas itu trus mau langsung keluar tapi aku langsung kunci pintunya. Hahaha....Ga bisa kemana2 kan, sempet dia mukul aku pake buku, lumayan keras, dia marah-marah juga, dia ketawa juga ngeliat ekspresi wajahku yang ketakutan pas dia bilang mau teriak kalo pintunya gak dibuka. Aku sempet bilang dia supaya duduk dulu, jelasin sama aku apa yang terjadi. tapi dia bener2 emosi ingin buka pintu and cepet2 keluar. ya uda aku kasi kunci, aku kecup keningnya yang keringetan, asin2 gitu deh rasanya, trus aku peluk dari belakang supaya dia agak kesusahan buka pintu. ternyata lucunya lagi dia gabisa buka pintu, yauda akhirnya aku yang bukain. akhirnya bisa keluar juga. aku ikutin sampe dia nyampe kosannya.
Setelah itu ternyata dia mandi trus ke rental komputer, akhirnya aku ikutin juga, dia kaget juga pas aku nyamperin. setelah slesai aku anterin dia pulang.
Nyampe kosnya dia heboh bgt seharian aku ikutin, ya gapapa toh, aku juga baru pertama kali kaya gini. peduli amat...yang penting aku puas bisa menghantuimu.
Malam Harinya
Dia ngirim sms kalo dia pengen jelasin semuanya sama aku nanti malam. aku manut ajah.
Deg-degn banget rasanya apa yang mau dia katakan sama aku. aku sedikit lega aku bisa menebak kalo dia tetap pada pendiriannya, jadi aku harus siap mental.
Apa yang Dia KAtakan?
Tahu gak?
Dia bilang dia uda mantap surantap kalo dia meyakini keputusannya. dia juga uda bsa manggil aku mas, aku harus manggil dia Ayu atau De. Tidak ada kesedihan atau kekhawatiran, aku bisa menerimanya. Aku mengikuti alur keinginan dia seperti apa, aku ikutin aja. Yang penting sikapnya kembali seperti semula. Dalam hatiku semangatku tak kan pernah padam untuk meluluhkan hatimu kecuali kau menolak keseriusanku besok2 setelah ini, seperti apa yang aku rencanakan. Aku juga bilang sma dia, bukankah dia selalu menganggap aku kuat, ya inilah aku, aku memang orang yang sangat kuat. Dia juga meyakinkanku sambil dia memegang tanganku erat2.
Dalam hatiku, aku tak ingin ketika aku harus meninggalkanmu lalu kamu akan dipegaruhi oleh orang lain. karena saat ini aja kamu terkadang emosi, sperti ada yang yang mempengaruhi. Aku masih sangat menyayangimu, ingin selalu melindungimu. Tak aku hiraukan rasa sakit atas perasaan ini. Suatu hari nanti aku akan menganggap ini semua tak akan pernah sia-sia.
ALWAYS LOVE YOU
4 April
Hari senin tepatnya, Wita kembali ke Purwokerto. Aku menunggu malam ini saat dia mengatakan apa yang dia temukan untuk keputusan yang sesungguhnya. Dia tiba dikos jam 12 siang. Sebelumnya dia sms aku, memberitahu kalo dia uda nyampe kos. Aku langsung pergi ke mini market membeli sofdrink kesukaannya dan es krim. Langsung saja aku menuju kos-nya. Dia tampak lelah, setelah duduk, yang aku tanyakan adalah.
"Bagaimana keadaan mama, papa, dimas juga gilang?"
dia bilang baik-baik ajah, ya syukurlah.
Aku merasa aneh ga aneh, dia bicara denganku tapi ga menatap mukaku, inilah tanda-tanda orang uda gada perasaaan. Aku menyuapinya makan eskrim, walaupun kadang dia ogah2an.
Aku mengetahui suatu hal kalo dia mau ke kampus sore ini jam 3 untuk menemui dosennya mengambil laporan praktik kerja, langsung aja aku tawarin aku anterin ke kampus, seperti biasa "gausa". aku bilang gapapa nanti sms ajah. dia tetep pada pendiriannya kekampus sendirian. Yauda deh, aku pikir dengan dia bilang kaya gitu aku gak kehilangan akal.
Tak perlu tahu dari mana, aku tahu dia berangkat jm 2.50. dia bilang takut nanti aku kekosnya. Ok, jm 2.30 saat aku bner2 ngantuk aku langsung bangun setelah tahu dia uda siap2. aku pikir jangan sampe aku telat dan dia berangkat lebih dulu. aku jalan kaki menunggunya didepan gang sebelah kosnya. Aku bersembunyi, pas banget dia ga ngeliat aku, dia lagi telpon tmennya. aku ikutin dari belakang, trs aku berjalan mendahuluinya. WOW......Dia kaget melihatku jalan didepannya, teriak lagi sambil ketawa-ketawa kayanya SHOCk bgt. YES Aku berhasil.
Dia bilang "HEy,,, mau ngapain?"
Aku bilang "Siapa yah?apa kita kenal?"
Dia malah nanya "Mau ngapain ngikutin aku?"
Aku jawab "Siapa yang ngikutin? aku mau ke perpustakaan ko, cari buku!"
Padahal aku cari-cari alasan,hehe..aku berhasil menemaninya sampe kampus, pulang lagi juga dengan dia. Setelah pulang, aku tanya apa yang salah dari tugas akhirnya, katanya lampirannya gak ada keterangannya. aku liat2 laporannya trus aku bilang aku aja yang ngerjainnya. dia bilang gausa, biar nanti dia ke rental komputer aja. aku liat2 lagi isi laporannya trus aku ambil lampirannya. aku langsung pergi, aku bilang "Biar aku yang ngerjain". dia bilang gausa, nanti dia marah. Terpaksa lah, aku gak menghiraukan kata2nya, aku langsung pergi ke kosan. Betapa kagetnya ternyata dia ngikutin aku buat ngambil kertas-kertas itu lagi. Pas bgt aku uda dikamar, dia langsung masuk kamarku. Dia langsung ambil kertas-kertas itu trus mau langsung keluar tapi aku langsung kunci pintunya. Hahaha....Ga bisa kemana2 kan, sempet dia mukul aku pake buku, lumayan keras, dia marah-marah juga, dia ketawa juga ngeliat ekspresi wajahku yang ketakutan pas dia bilang mau teriak kalo pintunya gak dibuka. Aku sempet bilang dia supaya duduk dulu, jelasin sama aku apa yang terjadi. tapi dia bener2 emosi ingin buka pintu and cepet2 keluar. ya uda aku kasi kunci, aku kecup keningnya yang keringetan, asin2 gitu deh rasanya, trus aku peluk dari belakang supaya dia agak kesusahan buka pintu. ternyata lucunya lagi dia gabisa buka pintu, yauda akhirnya aku yang bukain. akhirnya bisa keluar juga. aku ikutin sampe dia nyampe kosannya.
Setelah itu ternyata dia mandi trus ke rental komputer, akhirnya aku ikutin juga, dia kaget juga pas aku nyamperin. setelah slesai aku anterin dia pulang.
Nyampe kosnya dia heboh bgt seharian aku ikutin, ya gapapa toh, aku juga baru pertama kali kaya gini. peduli amat...yang penting aku puas bisa menghantuimu.
Malam Harinya
Dia ngirim sms kalo dia pengen jelasin semuanya sama aku nanti malam. aku manut ajah.
Deg-degn banget rasanya apa yang mau dia katakan sama aku. aku sedikit lega aku bisa menebak kalo dia tetap pada pendiriannya, jadi aku harus siap mental.
Apa yang Dia KAtakan?
Tahu gak?
Dia bilang dia uda mantap surantap kalo dia meyakini keputusannya. dia juga uda bsa manggil aku mas, aku harus manggil dia Ayu atau De. Tidak ada kesedihan atau kekhawatiran, aku bisa menerimanya. Aku mengikuti alur keinginan dia seperti apa, aku ikutin aja. Yang penting sikapnya kembali seperti semula. Dalam hatiku semangatku tak kan pernah padam untuk meluluhkan hatimu kecuali kau menolak keseriusanku besok2 setelah ini, seperti apa yang aku rencanakan. Aku juga bilang sma dia, bukankah dia selalu menganggap aku kuat, ya inilah aku, aku memang orang yang sangat kuat. Dia juga meyakinkanku sambil dia memegang tanganku erat2.
Dalam hatiku, aku tak ingin ketika aku harus meninggalkanmu lalu kamu akan dipegaruhi oleh orang lain. karena saat ini aja kamu terkadang emosi, sperti ada yang yang mempengaruhi. Aku masih sangat menyayangimu, ingin selalu melindungimu. Tak aku hiraukan rasa sakit atas perasaan ini. Suatu hari nanti aku akan menganggap ini semua tak akan pernah sia-sia.
ALWAYS LOVE YOU
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda